Minggu, 10 April 2011

RI Menyumbang Untuk Korban Di Jepang

Pemerintah Indonesia mengirimkan bantuan ke Jepang. Bantuan berupa tenaga kemanusiaan, uang, juga selimut. Tim kemanusiaan tugas utamanya adalah mengevakuasi korban tsunami Jepang, khususnya warga Indonesia di daerah bencana.
“Indonesia memberi bantuan US$ 2 juta dan 10 ribu lembar selimut,” kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam siaran pers, Kamis (17/3/2011).
Untuk tim kemanusiaam terdiri dari 11 orang Basarnas, 2 orang TNI,  1 orang Kementerian Kesehatan dan 1 orang BNPB.
“Rencana Indonesia akan mengirimkan 65 orang dari SRC-PB. Namun untuk pengiriman pertama diberangkatkan 15 orang setelah berkoordinasi dengan pemerintah Jepang,” imbuhnya.
Keberangkatan tim Indonesia dilepas oleh Menko Kesra Agung Laksono bersama Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa, Sekretaris Utama Facthul Hadi dan lainnya.
“Kondisi daerah bencana saat ini masih sulit dijangkau karena transportasi rusak. Jaringan air bersih, gas dan lainnya belum berfungsi. Di samping itu cuaca dingin dengan temperatur sekitar 5 derajat celcius,” jelas Sutopo.
Sementara itu Ketua Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) Jepang Fithra Faisal Hadi dalam siaran persnya mengimbau agar segala informasi mengenai kondisi WNI di Jepang dapat dirujuk melalui satu sumber yaitu Posko Crisis Center KBRI Tokyo. Juga bisa dirujuk pada situs KBRI Tokyo, Twitter @KBRITokyo maupun Facebook KBRI Tokyo.
“Bencana gempa, tsunami, dan meledaknya PLTN Fukushima hanya berdampak langsung pada perfektur-perfektur di daerah utara Pulau Honshu, seperti Miyagi, Iwate, Fukushima, Aomori. Sedangkan secara umum kondisi di daerah selain itu, termasuk Tokyo, Osaka, Hiroshima, Fukuoka, di mana masyarakat Indonesia paling banyak berkumpul, dilaporkan aman dan tak ada korban,” jelas Fithra.
Terkait ancaman radiasi nuklir PLTN Fukushima, berdasarkan pada hasil rapat antara KBRI Tokyo dengan para ahli nuklir Indonesia di Jepang pada 16 Maret, dinyatakan bahwa ancaman radiasi nuklir masih dalam lingkup kota Fukushima (radius 0-50km dari PLTN), sehingga tidak ada ancaman serius bagi kota-kota di luar radius 50 Km.
“Namun demikian, dilaporkan bahwa KBRI Tokyo terus melakukan evakuasi terhadap WNI yang berada pada radius 0-100 Km ke Tokyo. Perlu diketahui, KBRI Tokyo berada pada lokasi berjarak 250 Km dari PLTN Fukushima,” tuturnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar